JAMMAIN (Arrahmah.id) — Menteri Urusan Tahanan Otoritas Palestina, Qadri Abu Bakar, meninggal dalam kecelakaan mobil di Tepi Barat yang diduduki Israel, Sabtu (1/7/2023). Kecelakaan tersebut juga menewaskan seorang mantan tahanan Palestina, Bassem Sawan, dan istrinya.
Abu Bakar, Ketua Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), meninggal di Route 505 dekat kota Jamma’in setelah kembali dari sebuah acara merayakan anak-anak tahanan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas meratapi Abu Bakar.
“Dia pejuang kemerdekaan yang kuat yang telah menghabiskan hidupnya membela Palestina, perjuangannya, rakyatnya,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera (2/7).
“Abu Bakar telah berdiri di garis depan, membela negaranya dan rakyatnya di semua bidang aksi dan perjuangan nasional, dan di arena internasional, sejak awal gerakan nasional [Palestina],” lanjut Abbas.
Menteri Kesehatan Mai al-Kaila memuji Abu Bakar sebagai pejuang kemerdekaan pemberani yang mendedikasikan hidupnya untuk masalah tahanan politik Palestina di penjara Israel.
Lahir di desa Biddya di Tepi Barat—yang diduduki Israel—pada tahun 1953, Abu Bakar menghabiskan 17 tahun di penjara setelah dia ditangkap oleh pasukan Israel karena memindahkan senjata ke Tepi Barat.
Dia kemudian diasingkan ke Irak, tetapi kembali dan menjabat sebagai Ketua Komisi Tahanan pada tahun 2018 hingga kematiannya.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan belasungkawa dengan mengatakan; “Mengingat perjuangan Abu Bakar dan Sawan, dan kontribusi mereka untuk mendukung para tahanan dan tujuan mereka.” (hanoum/arrahmah.id)