SRI LANKA (Arrahmah.id) – Menteri Promosi Investasi Sri Lanka mengundurkan diri pada Ahad (10/7/2022) di tengah kekacauan politik dan ekonomi yang melumpuhkan di negara Asia Selatan itu.
Meskipun presiden dan perdana menteri pada Sabtu setuju untuk meninggalkan kantor mereka, pengunduran diri Dhammika Perera semakin menambah gejolak politik di negara itu.
Perera membagikan surat pengunduran dirinya di Twitter, mengatakan bahwa dia telah memberi tahu presiden tentang keputusannya untuk berhenti “dengan segera.”
Dia mengklaim bahwa dia mengambil peran itu karena situasi ekonomi saat ini dan “cinta besar yang dia miliki untuk negara.”
Perera diangkat sebagai menteri promosi investasi pada 24 Juni, lansir Anadolu.
Pada Sabtu, ribuan pengunjuk rasa di Sri Lanka menyerbu kediaman resmi presiden dan menuntut pengunduran dirinya segera.
Ketua parlemen beberapa jam setelahnya mengumumkan bahwa Presiden Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri pada 13 Juli, dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga menyatakan kesediaannya untuk mundur setelah pembentukan pemerintahan semua partai.
Lumpuh oleh kekurangan devisa, negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu telah gagal membayar semua utang luar negerinya.
Di tengah depresiasi mata uang dan inflasi yang tinggi, negara itu tidak mampu membayar bensin dan kebutuhan lainnya, yang mengakibatkan protes anti-pemerintah. Kurangnya bahan bakar untuk pembangkit listrik juga mengakibatkan pemadaman listrik yang konstan. Pegawai negeri telah diminta untuk bekerja dari rumah, sementara sekolah diliburkan.
Pemerintah sedang merundingkan paket bailout dengan Dana Moneter Internasional. (haninmazaya/arrahmah.id)