TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan pasukan pendudukan “Israel”, Yoav Gallant, pada Kamis (16/5/2024) mengungkapkan rencana untuk mengirim pasukan tambahan untuk bergabung dengan serangan darat yang sedang berlangsung di Rafah di Jalur Gaza selatan, lapor Anadolu Agency.
“Pasukan kami telah menghancurkan banyak terowongan di daerah tersebut, dan akan ada lebih banyak lagi yang akan dihancurkan. Operasi ini akan semakin intensif, dan Hamas tidak dapat memperbaharui diri sekarang,” klaim Gallant dalam sebuah kunjungan ke markas besar Divisi 162 Angkatan Darat, yang beroperasi di Rafah.
“Operasi ini akan terus berlanjut karena pasukan tambahan akan memasuki daerah tersebut,” tambahnya.
Tentara pendudukan melancarkan serangan darat pada 6 Mei di Rafah, yang merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi, dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan bahwa sekitar 600.000 orang telah melarikan diri dari kota tersebut sejak dimulainya serangan “Israel”.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, memperingatkan pada Rabu bahwa serangan “Israel” ke Rafah merusak negosiasi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dengan “Israel”.
“Israel” melanjutkan serangan brutalnya ke Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di daerah kantong tersebut.
Lebih dari 35.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.200 lainnya sejak Oktober lalu.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang “Israel”, sebagian besar wilayah Gaza terbaring dalam reruntuhan di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. (haninmazaya/arrahmah.id)