KABUL (Arrahmah.id) – Sayed Habibullah Agha, Menteri Pendidikan Imarah Islam Afghanistan (IIA), mengatakan bahwa warga Afghanistan dapat mencegah patroli pesawat tak berawak dan melindungi wilayah udara negara tersebut dengan memperoleh pendidikan modern.
Pada sebuah upacara yang mengakui siswa terbaik dalam ujian masuk tahun ini, ia menekankan tanggung jawab kolektif (fardhu kifayah) pendidikan modern dan menambahkan bahwa ilmu pengetahuan modern dan agama sangat penting bagi masyarakat saat ini, lansir Tolo News (28/7/2024).
Menteri Pendidikan mengatakan, “Mereka telah mencapai langit, pesawat tak berawak berpatroli di wilayah udara, dan apa yang kita miliki untuk melawan mereka? Tidak ada. Kita harus mengembangkannya, karena sangat penting bagi kita untuk melindungi diri kita sendiri dan geografi negara kita.”
Menurut Habibullah Agha, Imarah Islam tidak menentang ilmu pengetahuan modern dan berjuang untuk kemajuannya.
“Masyarakat Afghanistan dan Muslim membutuhkan ilmu pengetahuan modern, dan mempelajari ilmu-ilmu ini merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi kita,” katanya.
Noorulhaq Anwar, kepala Kantor Administrasi, menekankan pentingnya memanfaatkan kapasitas dan bakat negara, dan mencatat bahwa beberapa negara berusaha untuk menyingkirkan para profesional Afghanistan.
Pejabat Kementerian Pendidikan juga menambahkan bahwa penggunaan telepon dan jejaring sosial harus dilarang di pusat-pusat pendidikan.
Kepala Kantor Administrasi mengatakan, “Penting bahwa Allah telah memberikan bakat yang lebih baik kepada seseorang, dan mereka dapat menempuh jarak yang lebih jauh dalam waktu yang lebih singkat, sehingga pemerintah harus menciptakan peluang yang baik bagi mereka.”
Sibghatullah Wasel, Wakil Menteri Sumber Daya dan Administrasi di Kementerian Pendidikan, mengatakan, “Kita perlu melakukan penelitian tentang bahaya ponsel di pusat-pusat pendidikan dan mengambil langkah-langkah untuk memblokirnya.”
Atal Khan Rahimzai, peraih nilai tertinggi dalam ujian masuk nasional, mengatakan, “Kami meminta Kementerian Pendidikan untuk mengatasi kurangnya mata pelajaran, komputer, laboratorium sains standar, dan isu-isu lain di sekolah-sekolah agar anak-anak muda dapat belajar secara efektif.”
Dalam acara ini, Kementerian Pendidikan memberikan penghargaan kepada dua puluh siswa terbaik dalam ujian masuk nasional tahun 1403 dengan sertifikat dan penghargaan. (haninmazaya/arrahmah.id)