MESIR (Arrahmah.com) – Menteri kehakiman Mesir mengklaim pada Rabu (27/1/2016) bahwa dia tidak akan beristirahat sampai ratusan ribu anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukung mereka dibunuh.
Ahmad Al-Zend dalam sebuah program televisi Mesir mengklaim, sebagaimana dilansir MEE, bahwa 400.000 anggota Ikhwanul Muslimin adalah teroris yang harus dihukum mati.
“Saya bersumpah demi Tuhan, api tidak akan padam dalam hati saya kecuali setidaknya sepuluh ribu [anggota Ikhwanul Muslimin] dibunuh [untuk menebus tewasnya tentara dan polisi Mesir],” kata mantan hakim pengadilan banding itu.
Dalam menanggapi angka 400.000 yang disebutkan Zend, pembawa acara televisi tersebut lantas mengatakan bahwa hanya ada 10.000 anggota Ikhwanul Muslimin. Zend kemudian mengklaim “bukan hanya mereka, tetapi mereka yang membantu mereka, mencintai mereka dan mereka yang menggunakan uang dari Turki, Qatar dan Iran”.
Zend yang begitu membenci Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatannya jika hukuman kematian para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dipenjara tidak dilaksanakan.
Menurut Rassd, sebuah jaringan berita online yang berbasis di Kairo, Zend bersumpah untuk memastikan hukuman mati terhadap mantan presiden Muhammad Mursi yang dipenjara dilaksanakan.
Mursi, yang digulingkan pada Juli 2013 dalam kudeta militer, telah dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan yang tidak berdasar, yaitu terkait pembebasan tahanan selama revolusi 2011.
Kekerasan di Mesir telah meningkat di Semenanjung Sinai sejak tokoh Ikhwanul Muslimin itu digulingkan dari kursi kepresidenan.
Sejak Juli 2013, lebih dari 1.150 orang telah tewas, sekitar 40.000 ditangkap dan ratusan lainnya dijatuhi hukuman mati di pengadilan massal yang sangat kontroversial.
(banan/arrahmah.com)