QATAR (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Qatar mengatakan pada Senin (14/1/2019) bahwa ia melihat tidak ada kebutuhan untuk membuka kembali kedutaan di Damaskus, atau tanda-tanda yang mendorong normasilasi hubungan dengan “pemerintah” Suriah.
Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammad bin Abdurrahman Al-Thani juga mengatakan Qatar masih keberatan dengan keanggotaan Suriah di Liga Arab.
Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan pada 2011 karena tindakan keras rezim Suriah terhadap rakyatnya yang menggelar aksi protes yang berubah menjadi perang mematikan selama hampir delapan tahun, lansir Daily Sabah.
Beberapa negara Arab, termasuk yang pernah mendukung pejuang oposisi melawan Bashar Asad, berusaha untuk berdamai dengannya setelah ia berhasil membalikkan keadaan dengan dukungan pasukan sekutunya.
“Sejak hari pertama Qatar memiliki alasan yang mendukung penangguhan keanggotaan (Liga Arab) dan alasan itu masih ada, jadi kami tidak melihat faktor yang mendorongnya,” ujar Al-Thani pada konferensi pers.
Pada Desember lalu, Uni Emirat Arab membuka kembali kedutaannya di Damaskus dengan upacara publik, diikuti Bahrain keesokan harinya.
Sejak itu, negara-negara Teluk Arab telah berbaris untuk membuka kembali kedutaan mereka di Suriah.
Tidak lama setelah UEA dan Bahrain, Kuwait mengatakan akan membuka kembali kedutaannya di Suriah segera setelah Liga Arab memberikan lampu hijau untuk hal tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)