NEW YORK (Arrahmah.com) – Para pemimpin dunia telah berkumpul di kota New York untuk pertemuan ke-74 Majelis Umum PBB (UNGA). Pertemuan itu dilakukan di tengah ketegangan yang membara di Timur Tengah sehubungan dengan serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, yang menurut Amerika Serikat dilancarkan oleh Iran, tuduhan yang dibantah Teheran.
Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Abdullah Al-Hadrami, menyalahkan Syiah Houtsi karena menghancurkan “impian semua rakyat Yaman”, dan menuduh Iran menciptakan, melatih dan mempersenjatai kelompok tersebut, lansir Al Jazeera (28/9/2019).
“Yaman adalah tempat lahir peradaban Arab, kebanggaan kawasan kami,” kata Al-Hadrami. “Hari ini kami terluka parah.”
“Sejak 2014, milisi Houtsi telah menghancurkan segala sesuatu yang berharga di negara saya,” lanjutnya, seraya menambahkan “orang-orang kami saat ini tidak akan berpangku tangan”.
Menurut utusan itu, Iran adalah negara yang paling bertanggung jawab atas konflik yang sedang berlangsung di negara itu.
“Sebagai sponsor utama terorisme di seluruh dunia, Iran mengeksploitasi sumber daya rakyatnya untuk mengobarkan perang proksi,” kata Al-Hadrami.
Menteri luar negeri menyerukan Houtsi untuk menghormati perjanjian yang ditandatangani antara beberapa pihak.
Dia berterima kasih kepada Arab Saudi atas dukungannya selama bertahun-tahun, mengatakan kerajaan telah mendukung Yaman baik secara militer maupun berkaitan dengan bantuan kemanusiaan.
Al-Hadrami juga menyerang Uni Emirat Arab (UEA), yang baru-baru ini mendukung Dewan Transisi Separatis Selatan (STC) melawan tentara Hadi yang didukung Saudi.
“Serangan-serangan ini bertentangan dengan misi koalisi,” kata Al-Hadrami. (haninmazaya/arrahmah.com)