KABUL (Arrahmah.com) – Pemerintah Afghanistan sedang berupaya menyelesaikan serangkaian masalah yang telah menahan gaji bagi pekerja sektor publik, kata kementerian keuangan pada Kamis (16/9/2021), ketika pemerintahan baru Taliban berjuang untuk memulai kembali ekonomi yang macet.
Bahkan sebelum gerakan itu merebut Kabul bulan lalu, banyak pekerja sektor publik mengatakan mereka belum dibayar selama berminggu-minggu dan dengan bank-bank yang memberlakukan batasan ketat pada penarikan tunai sementara harga kebutuhan pokok naik, banyak yang menghadapi kesulitan serius, lansir Reuters.
Kementerian mengatakan “masalah teknis” telah menyebabkan penundaan pembayaran gaji tetapi tim khusus bekerja untuk menyelesaikan masalah penggajian secepat mungkin.
“Staf administrasi publik yang terhormat dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa khawatir,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook.
Pernyataan itu tidak berisi rincian lebih lanjut dan tidak jelas kapan gaji akan dibayarkan. Itu terjadi ketika pemerintah baru bergulat dengan kekurangan uang tunai yang parah, dengan lebih dari 9 miliar USD cadangan yang disimpan di luar Afghanistan masih diblokir.
Dana Moneter Internasional memperingatkan pada Kamis bahwa Afghanistan menghadapi “krisis kemanusiaan yang menjulang” tetapi pendanaannya ke negara itu tetap ditahan.
Penerbangan bantuan telah mulai membawa pasokan darurat ke Afghanistan, di mana kekeringan parah di sebagian besar negara telah menyebabkan jutaan orang dalam bahaya kelaparan. (haninmazaya/arrahmah.com)