BERLIN (Arrahmah.com) – Meningkatnya Islamofobia dan xenofobia di Eropa Barat mengancam keselamatan warga Turki yang tinggal di sana, kata wakil menteri luar negeri Turki, Yavuz Selim Kıran, pada Kamis (6/2/2020).
Menteri mendesak agar pemerintah Turki mengambil jalur diplomatik dalam menangani masalah tersebut.
“Kita harus menangani masalah ini secara strategis,” katanya, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Sekitar 5 juta orang Turki tinggal di negara-negara Eropa.
Desember lalu, menteri integrasi Jerman menyatakan keprihatinan yang sama terhadap Islamofobia dan memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menimbulkan “bahaya nyata” bagi kohesi sosial.
Annette Widmann-Mauz, yang menyajikan laporan pemerintah tahunan tentang keadaan integrasi di ibukota Berlin, mengatakan, “Ekstremisme sayap kanan, anti-Semitisme, dan permusuhan terhadap Muslim adalah bahaya yang sangat nyata yang harus kita lawan dengan cara yang konsekuen dan berkelanjutan.”
Kebencian anti-Muslim di Jerman telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir akibat propaganda kebencian yang ditebarkan oleh partai-partai sayap kanan.
Pada 2018, lebih dari 100 masjid dan institusi keagamaan diserang oleh ekstrimis sayap kanan.
Polisi juga mencatat sebanyak 813 kejahatan rasial terhadap Muslim terjadi tahun lalu, termasuk penghinaan verbal, surat ancaman dan serangan fisik yang menyebabkan setidaknya 54 Muslim terluka. (rafa/arrahmah.com)