TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Keuangan sayap kanan “Israel”, Bezalel Smotrich, mengatakan pada Selasa (20/2/2024) bahwa sandera yang ditahan oleh Hamas “bukanlah hal yang paling penting” bagi Tel Aviv.
“Tidak, itu bukan hal yang paling penting,” kata Smotrich kepada lembaga penyiaran publik “Israel”, KAN, ketika ditanya apakah pemulangan para sandera merupakan hal yang paling penting.
“Membawa mereka kembali dengan cara apa pun adalah pernyataan yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab. Ini bukan sebuah kompetisi,” tambahnya.
Menteri garis keras itu berpendapat bahwa tujuan utama “Israel” adalah untuk menghancurkan Hamas, lansir Anadolu.
“Israel” memperkirakan setidaknya 134 warga “Israel” ditahan oleh Hamas setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu.
Hamas menuntut diakhirinya serangan “Israel” di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan dengan “Israel”.
“Israel” telah menggempur Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan hampir 29.195 orang dan melukai sekitar 69.170 orang dengan penghancuran massal dan kekurangan kebutuhan, sementara kurang dari 1.200 warga “Israel” diyakini telah terbunuh dalam serangan Hamas.
Perang “Israel” di Gaza telah mendorong 85% populasi wilayah tersebut ke dalam pengungsian internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
“Israel” dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)