NEW DELHI (Arrahmah.com) – Menteri Persatuan India Prakash Javadekar mengatakan pada Ahad (24/1/2021) bahwa penjajah asing memilih kuil Ram untuk dihancurkan karena mereka tahu bahwa jiwa India tinggal di sana.
Pada acara ucapan selamat untuk para donatur Shri Ram Janam Bhoomi Mandir Nidhi Samarpan Abhiyan di Delhi ini, Prakash mengatakan bahwa “kesalahan sejarah” telah diperbaiki pada 6 Desember 1992, dengan penghancuran Masjid Babri di Ayodhya.
“Ketika penjajah asing seperti Babur datang ke India, mengapa mereka memilih kuil Ram untuk dibongkar? Karena mereka tahu bahwa jiwa negara itu ada di kuil Ram. Mereka membangun bangunan yang kontroversial di sana, itu bukan masjid. Tempat di mana shalat tidak dilakukan masjid. Pada 6 Desember 1992, kesalahan sejarah berakhir,” klaim Javadekar, dikutip dari NDTV (25/1).
Prakash menambahkan bahwa dia menjadi saksi sejarah dan hadir ketika kesalahan sejarah itu diperbaiki.
“Saya adalah saksi sejarah pada 6 Desember 1992. Saat itu saya bekerja untuk Bharatiya Janata Yuva Morcha. Saya berada di Ayodhya sebagai seorang karsevak. Banyak karsevak ada di sana. Malam sebelumnya, kami tidur di tempat dan bisa melihat tiga kubah. Keesokan harinya, kita melihat bagaimana ‘kesalahan sejarah’ diperbaiki,” klaim Prakash mengomentari detik-detik penghancuran Masjid Babri lebih lanjut.
Dia menambahkan bahwa semua harus menghapus bukti penjajah dan mengubah nama tempat tersebut sebagai bentuk harga diri suatu negara.
Masjid Babri adalah masjid yang didirikan oleh kesultanan Mughal pertama India di Ayodhya pada tahun 1527. Pada 6 Desember 1992, masjid ini diruntuhkan oleh sekitar 150.000 orang dari kaum nasionalis Hindu. Mereka menuduh bahwa panglima perang Mughal telah menghancurkan sebuah kuil Hindu yang sebelumnya berdiri di situs masjid. Lebih dari 2.000 orang tewas dalam kerusuhan berikutnya di banyak kota besar di India, termasuk Mumbai dan Delhi. (Hanoum/Arrahmah.com)