KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Perbatasan dan Urusan Kesukuan Imarah Islam Afghanistan (IIA), Noorullah Noori, mengkritik deportasi para pengungsi oleh Pakistan, dengan mengatakan bahwa Islamabad berusaha untuk menekan Imarah Islam melalui deportasi para pengungsi Afghanistan.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Kabul yang diadakan di Kementerian Perbatasan dan Urusan Kesukuan, Noori menyebut keputusan Pakistan untuk mendeportasi para pengungsi Afghanistan sebagai tindakan yang kejam.
“Negara tetangga telah membuat keputusan yang sangat kejam dan tidak baik yang bertentangan dengan semua hukum dan tata krama internasional. Salah satu alasan mereka membuat keputusan seperti itu adalah karena mereka berpikir bahwa Afghanistan memiliki pemerintahan baru dengan kapasitas yang rendah dan mungkin tidak dapat mengendalikannya,” katanya, seperti dilansir Tolo News (15/12/2023).
Noori juga menekankan perlunya peningkatan pendidikan di seluruh Afghanistan dan agar semua warga negara memiliki hak yang sama tanpa diskriminasi.
“Kita membutuhkan pengetahuan. Saya menerima bahwa pengetahuan adalah sebuah kebutuhan, dan manusia tanpa pengetahuan adalah buta,” katanya.
Sementara itu, beberapa peserta pertemuan meminta Imarah Islam untuk memperlakukan masyarakat dengan perilaku yang adil berdasarkan Syariah Islam.
“Orang-orang di Afghanistan menderita karena tidak adanya hukum yang bersatu,” kata Mohammad Khanjani, salah seorang peserta.
Sang menteri merujuk pada pertemuan-pertemuan Imarah Islam di luar negeri, dan mengatakan bahwa orang-orang yang menghadiri pertemuan tersebut telah diuji di Afghanistan selama 20 tahun terakhir. (haninmazaya/arrahmah.id)