JAKARTA (Arrahmah.com) – Indonesia, tepatnya provinsi Aceh dan Sumatra Utara, tengah menjadi tempat berlabuh bagi lebih dari 1.300 Muslim Rohingya dari Myanmar, menurut data UNHCR.
Pada saat pemerintah-pemerintah regional, termasuk Indonesia, menolak kehadiran warga Rohingya atas nama kedaulatan negara, warga Aceh justru tanpa ragu menerima para “manusia perahu” itu dan membantu mereka karena rasa kemanusiaan.
Melarikan diri dari Myanmar untuk menyelamatkan jiwa mereka dari penindasan, warga Rohingya yang tiba di daratan Aceh meneteskan air mata haru karena melihat kebaikan warga Aceh kepada mereka.
Masyarakat lokal Aceh telah memobilisasi donasi makanan, air, pakaian serta dukungan moral yang sangat para pengungsi Rohingya butuhkan setelah menderita di tengah lautan luas.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Yasonna Hamonangan Laoly, melakukan kunjungan kerja untuk melihat pengungsi Rohingnya asal Myanmar dan juga Bangladesh di Hotel Beraspati, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Ahad (24/5/2015).
Pada kunjungan itu, Yasonna Laoly menyampaikan Pemerintah Indonesia akan melakukan kerjasama dengan institusi luar negeri. Alasannya, lanjut dia, Pemerintah Indonesia tidak mampu menampung seluruh pengungsi Rohingnya yang berdatangan di Indonesia.
“Saat ini penduduk Indonesia jumlahnya semakin meningkat di mana membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini saja sudah membuat Pemerintah Indonesia bekerja keras. Apalagi ditambah dengan jumlah pengungsi Rohingya. Jelas semakin menambah beban negera,” katanya kepada awak media, sebagaimana dilansir SP.
Dia menyebutkan masih banyak masalah pengungsi yang belum dapat diselesaikan di Indonesia, di antaranya masalah pengungsi Afganistan, Iran dan sekarang masalah pengungsi Rohingnya serta Bangladesh.
Kini mendekati 15 ribu pengungsi, dulunya ada 11 ribu dan ditambah sekitar 1700. Masih banyak yang belum terselesaikan masalahnya seperti dari Afganistan, sebagian dari Iran, kini Rohingya dan Bangladesh.
“Seperti diketahui pengungsi dari Bangladesh mereka sudah mau untuk dikembalikan ke negaranya. Kita sudah berkoordinasi dengan Menkopolhukam, Menteri Sosial (Mensos) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) pagi tadi,” ujarnya.
Ia menuturkan, sekarang Pemerintah Indonesia sedang menunggu kelengkapan dokumen, apalagi karena hanya dengan dokumen mereka dapat dikembalikan ke negara asalnya.
(banan/arrahmah.com)