KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Energi dan Air Imarah Islam Afghanistan, Abdul Latif Mansoor, dalam acara peresmian sisa pekerjaan di gardu induk 500 kV Arghandi pada Kamis (27/6/2024), mengatakan bahwa pihak oposisi Imarah Islam Afghanistan telah menyadari bahwa tidak ada alternatif lain selain pemerintahan Afghanistan saat ini.
Mansoor mengatakan bahwa para tokoh oposisi telah mengakui hal ini dalam beberapa pertemuan terakhir.
Menteri Energi dan Air mengatakan: “Kami melihat beberapa individu berkumpul bersama, terkadang di Wina dan terkadang di negara lain dengan dukungan asing, tetapi hal yang mengejutkan adalah bahwa para peserta mengatakan selama diskusi bahwa para pejabat negara-negara tersebut mengatakan kepada kami bahwa tidak ada alternatif selain Imarah Islam.”
Mansoor juga mengatakan bahwa pemerintah sementara mencari keterlibatan positif dengan semua negara, tetapi tidak dengan mengorbankan prinsip-prinsip Islam. Ia menekankan bahwa seiring berjalannya waktu, Afghanistan akan membuat kemajuan yang baik di sektor politik, pendidikan dan teknologi, lansir Tolo News (27/6).
Menteri Energi dan Air mengatakan: “Ketika masalah ekonomi kami sedang diselesaikan, kemajuan politik sedang berlangsung, dan kami juga akan membuat kemajuan dalam pendidikan, di samping kemajuan teknologi.”
Pada saat yang sama, beberapa ahli memiliki pendapat yang beragam tentang keterlibatan pemerintah sementara dengan dunia dan penyelenggaraan pertemuan oleh pihak oposisi Imarah Islam.
“Partisipasi politik dan pembentukan pemerintahan yang inklusif yang melibatkan partisipasi semua pria dan wanita di negara ini serta tokoh-tokoh nasional dan pendidikan, adalah kunci untuk menyelesaikan masalah,” kata Wais Naseri, seorang analis politik, kepada Tolo News.
Menteri Energi dan Air menyoroti adanya beberapa tantangan di dalam pemerintahan dan mengklarifikasi bahwa Imarah Islam Afghanistan sedang berusaha untuk menemukan solusi untuk tantangan-tantangan ini. (haninmazaya/arrahmah.id)