KOPENHAGEN (Arrahmah.com) – Mattias Tesfaye, Menteri Luar Negeri dan Integrasi Denmark, mengatakan pernyataan kontroversial dalam sebuah unggahannya di sosial media usai pertemuan dengan beberapa ulama Muslim. Ia mengatakan bahwa perempuan muslim memiliki hak untuk berhubungan seks sebelum menikah.
“Saya bertanya secara langsung kepada mereka apakah mereka akan mengatakan dengan lantang dan jelas di depan umum bahwa perempuan Muslim memiliki hak berhubungan seks sebelum menikah seperti semua wanita lainnya,” kata Tesfaye dalam unggahannya, dilansir di Al Jazeera pada Kamis (26/11/2020).
Dalam sebuah editorial di surat kabar Denmark, Dagbladet Information, yang juga diterbitkan pada Oktober, Tesfaye menulis, “Saya mendengar beberapa wanita Muslim takut bahwa mereka tidak akan berdarah pada malam pernikahan. Mereka takut dipukuli karena keluarga mengharapkan mereka masih perawan pada malam pernikahan. Itu adalah hidupmu dan pilihanmu. Jangan biarkan diri Anda diatur oleh imam atau norma yang ketinggalan zaman.”
Pernyataan Tesfaye ini lantas menuai kemarahan di kalangan ummat Islam di sana.
Hediye Temiz (22), salah satu anggota dewan kota termuda di Denmark di kota Albertslund, mengatakan pendekatan Tesfaye salah arah. Dia mengatakan bergabung dengan politik karena dia frustrasi dengan cara Muslim dibicarakan oleh politikus di Denmark.
“Dia ingin menyelesaikan masalah (perempuan Muslim), tapi saya pikir cara dia menyelesaikannya bukanlah cara yang tepat,” kata Temiz. (Hanoum/Arrahmah.com)