KABUL (Arrahmah.id) – Khalifa Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan, yang berbicara pada sebuah upacara yang memuji pasukan keamanan, mengatakan bahwa jumlah personil polisi di kementerian tersebut telah meningkat menjadi 230.000.
Haqqani juga menyatakan bahwa koordinasi antar institusi keamanan merupakan indikator penting dalam membangun keamanan di negara ini.
“Struktur kepolisian di Kementerian Dalam Negeri adalah struktur nasional yang terdiri dari semua kelompok etnis bersaudara di Afghanistan, dan jumlahnya sekarang mencapai 230.000 orang,” ujar menteri, seperti dilansir Tolo News (25/7/2024).
Pejabat keamanan senior Imarah Islam ini juga menekankan bahwa pasukan Imarah Islam bertanggung jawab untuk memastikan keamanan di seluruh negeri, dan tidak ada orang yang tidak berwenang yang memiliki hak untuk membawa senjata.
Menurut Haqqani, tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang membawa senjata tanpa izin.
“Tidak seorang pun, kecuali individu yang bertanggung jawab, memiliki hak untuk membawa senjata tanpa izin. Di luar struktur Imarah, baik perusahaan keamanan, pedagang, sektor swasta, atau individu mana pun yang ingin membawa senjata, mereka akan diizinkan untuk melakukannya hanya setelah mendapatkan izin,” tambah Haqqani.
Mohammad Mateen Mohammadi, seorang pakar urusan militer, mengatakan kepada Tolo News, “Pendidikan dan pelatihan memiliki dampak langsung dibandingkan dengan hanya memiliki komposisi dan jumlah yang besar; profesionalisme dan keahlian pasukan keamanan adalah penting.”
Menteri Dalam Negeri menganggap pelaksanaan proyek-proyek seperti TAPI, CASA-1000, Mes Aynak, proyek-proyek kereta api, dan ekstraksi pertambangan sebagai indikator keamanan secara keseluruhan di negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)