JAKARTA (Arrahmah.com) – Meskipun memprediksi awal ramadan jatuh tepat pada 1 Agustus 2011, namun Menteri Agama Suryadharma Ali belum berani memastikan hal tersebut. Pasalnya kementerian agama masih menunggu sidang isbat pada 31 Juli yang akan datang, pada pukul 19.30-20.00 WIB.
“Tapi tanda-tanda tanggal satu itu ada,” kata dia usai pengumuman pengurus Partai Persatuan Pembangunan, Senin (25/7/2011).
Sebelumnya, pengurus besar Muhammadiyah merilis penetapan awal bulan puasa berdasar metode perhitungan tanggal (hisab). Rencananya Muhammadiyah akan mulai berpuasa pada 1 Agustus. Menanggapi hal tersebut, Suryadharma tak menyalahkan putusan itu karena metodenya benar. Namun ia mengungkapkan untuk memastikan tanggal persisnya, ada metode lain yang juga harus dilakukan, yakni dengan melihat bulan (rukyat).
Menteri yang juga politisi PPP itu menjelaskan, untuk mengetahui permulaan bulan Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan hadits memang ada dua cara, hisab dan rukyat. Di Indonesia, ada sebagian organisasi Islam yang menggunakan salah satunya, hingga rentan terjadi ketidak seragaman dalam menetapkan permulaan Ramadhan dan Idul Fitri itu.
Terkait hal tersebut pada tanggal 31 Juli nanti, kementerian akan menyebar seluruh tim rukyatnya ke seluruh lokasi di Indonesia yang memungkinkan untuk melihat penampakan bulan. Ia berharap pada tanggal itu langit cerah, tak ada halangan cuaca lain, sehingga bulan bisa dilihat menggunakan teropong. (TI/arrahmah.com)