GHAZIABAD (Arrahmah.com) – Seorang pria berusia 72 tahun, Abdul Samad Saifi, dipersekusi oleh setidaknya dua orang dan dipaksa untuk meneriakkan ‘Jai Shri Ram’ di Loni Ghaziabad. Kejadian ini terungkap dari video yang viral di India pekan ini.
Polisi mengatakan, insiden itu terjadi pada 5 Juni, diunggah di media sosial beberapa hari yang lalu.
Dalam video nampak seorang pria memukul Saifi dan memotong janggutnya saat korban mencoba menghindari pukulan. Salah satu terdakwa telah diidentifikasi sebagai warga Ghaziabad, Pravesh Gujjar.
Dr Iraj Raja, perwakilan polisi Ghaziabad, mengatakan: “Kami menyadari bahwa sebuah video telah beredar di mana seorang pria tua diserang. FIR sehubungan dengan insiden tersebut telah diajukan dan satu tersangka utama telah ditangkap. Kami mempertanyakan penduduk setempat dan langkah-langkah lain akan diambil. Pria tua itu telah dipanggil ke stasiun dan pernyataan rincinya akan direkam. Urutan kejadian yang tepat sedang dipastikan. ”
Saifi kemudian menggambarkan kejadiannya di Facebook Live bersama seorang pemimpin Partai Samajwadi setempat. “Saya sedang berada dalam perjalanan di dekat perbatasan (Loni). Kemudian ketika saya diculik oleh dua pria yang duduk di depan saya. Mereka membawa saya ke daerah hutan dan mulai memukuli saya. Mereka menahan saya dari kedua sisi… Saya terus memohon agar mereka pergi dan sambil saya membaca doa. Mereka bertanya apakah saya menyebut nama Allah dan menyuruh saya mengucapkan ‘Jai Shri Ram’ berulang kali. Mereka memukul punggung saya dan terus bersikeras saya harus mengatakan ‘Jai Shri Ram’,” tuduh Saifi dalam video itu.
“Saya tidak bisa menahan rasa sakit. Mereka membawa gunting dan memotong janggut saya. Orang-orang merekam video dan mengatakan kepada saya bahwa inilah yang akan mereka lakukan dengan Muslim. Serangan itu berlangsung selama hampir empat jam setelah itu mereka membiarkan saya pergi,” tuduhnya.
Di Facebook Live, Saifi yang berasal dari Anoopshahr dan memiliki usaha kecil-kecilan besi ini menuduh ada lima orang yang terlibat dalam penyerangan itu.
“Saya pergi karena akan melayat keluarga yang meninggal pada 19 Mei. Karena Ramadhan, saya tidak dapat mengunjunginya jadi saya memutuskan untuk pergi pada hari itu (5 Juni). Saat itu sekitar pukul 14.30 ketika sebuah mobil berhenti di sebelah saya dan menyuruh saya turun. Saya sendirian dan mereka (laki-laki) banyak. Mereka tak pernah berhenti memukuli saya dan terus mengatakan bahwa sebuah pesan harus dikirim kepada umat Islam. Saya memohon kepada mereka karena saya sudah tua. Mereka malah memotong janggutku,” ungkap Saifi kepada The Indian Express (14/6/2021).
Polisi mengatakan terdakwa, Pravesh, tercatat memiliki kasus penyerangan dan pencurian di wilayah tersebut. Polisi mengatakan mereka sedang mencari tersangka lainnya dan mencoba memastikan apakah mereka memiliki hubungan dengan kelompok tertentu. (hanoum/arrahmah.com)