ABU DHABI (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Abdullah Bin Zayed, mengatakan pada Rabu (13/10/2021) bahwa dia akan mengunjungi “Israel” segera, menambahkan bahwa negaranya terkesan dengan hubungan bilateral yang berkembang, lapor Reuters.
Bin Zayed juga mengatakan, selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri “Israel”, Yair Lapid, di Washington DC, bahwa tidak akan ada pembicaraan perdamaian di Timur Tengah jika “Israel” dan Palestina tidak “pada istilah berbicara”.
Dia mengklaim bahwa hubungan UEA-Israel yang lebih sukses akan mendorong baik “Israel” maupun Palestina untuk melihat “bahwa jalan ini bekerja”.
Tahun lalu, “Israel” dan UEA sepakat untuk menormalkan hubungan dalam perubahan besar dalam politik Timur Tengah, dari masalah Palestina ke perang melawan Iran.
Mengenai konflik di Yaman, UEA menginginkan resolusi “tetapi yang menyeret kita dalam situasi ini adalah kurangnya kemauan dan komitmen di pihak Houtsi”, kata Bin Zayed, merujuk pada gerakan yang bersekutu dengan Iran yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota, Sana’a, pada tahun 2014 dan sekarang menguasai sebagian besar Yaman utara dan pusat kota utama.
“Kita semua bekerja sangat keras di antara teman-teman untuk memastikan Yaman memiliki kehidupan yang lebih baik. Tetapi, pada saat yang sama, kita harus ingat bahwa kita tidak berakhir dengan situasi di mana kita memiliki ‘Hizbullah’ lain yang mengancam perbatasan Arab Saudi,” katanya, merujuk pada kelompok kuat Syiah yang bersekutu dengan Iran di Libanon. (haninmazaya/arrahmah.com)