ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa serangan yang menewaskan utusan Rusia untuk Ankara, Andrey Karlov, pada Senin (19/12/2016), tidak akan merusak hubungan Turki dan Rusia.
“Hal ini diketahui betapa pentingnya hubungan dengan Rusia untuk daerah dan tidak hanya untuk dua negara,” kata Cavusoglu sebagaimana dilansir kantor berita Turki Anadolu.
“Terutama evakuasi warga sipil Aleppo yang tak berdosa baru-baru ini, upaya untuk gencatan senjata permanen, dan solusi politik yang diakui oleh seluruh dunia,” katanya kepada wartawan sesaat setelah pesawat mendarat di Moskow untuk pertemuan trilateral dengan Rusia dan Iran mengenai Suriah.
Cavusoglu menambahkan Turki menghargai posisi Rusia baru-baru ini tentang situasi di Suriah dan berterimakasih kepada Karlov atas usahanya untuk memperkuat hubungan di saat paling sulit sejak ia menjadi duta besar untuk Turki pada tahun 2013.
Cavusoglu mengatakan Rusia, Turki, dan masyarakat tahu tujuan di balik serangan itu, tetapi tidak akan membahayakan hubungan negara.
Dia mengatakan tim investigasi gabungan akan mengungkap motif dan menghukum pihak yang bertanggung jawab dalam kerangka hukum. Ia juga menambahkan bahwa serangan tersebut akan memperkuat kerjasama antara Turki dan Rusia untuk melawan terorisme.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon, kedua pemimpin tersebut menggambarkan tindakan itu sebagai “provokasi” untuk merusak hubungan Turki dan Suriah yang dicapai Suriah. (fath/arrahmah.com)