ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu mendesak Iran dan Rusia untuk mewujudkan tugasnya sebagai penjamin negara di Suriah dan menghentikan pelanggaran rezim Assad terhadap pasukan oposisi moderat di Idlib, lansir Daily Sabah, Rabu (10/1/2017).
Berbicara kepada Anadolu Agency, Çavuşoğlu mengatakan bahwa Rusia dan Iran tidak memiliki alasan atas serangan-serangan yang dilakukan oleh rezim Suriah. Menurutnya, pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak bisa terjadi tanpa dukungan dari kedua negara itu.
Çavuşoğlu mengatakan bahwa mereka memperkirakan ada beberapa pelanggaran gencatan senjata, namun situasi terakhir melampaui batas.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi di daerah-daerah yang terkepung, termasuk Idlib, di mana beberapa tentara rezim Asad bisa masuk, terutama menimbulkan ancaman bagi warga sipil, ungkap Çavuşoğlu.
“Ini tidak logis membombardir daerah yang terkepung,” tandasnya.
Menteri luar negeri Turki itu juga mengatakan bahwa mereka berencana mengadakan pertemuan soal Suriah dengan negara-negara yang sepemahaman di Turki, menyusul pertemuan puncak yang akan diadakan di kota Sochi, Laut Hitam, Rusia.
Dia kembali menekankan bahwa serangan oleh rezim Assad harus segera dihentikan segera untuk mendapatkan hasil dalam pertemuan di Sochi.
(ameera/arrahmah.com)