ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyerukan gencatan segera di Suriah. Ia menggambarkan situasi di Aleppo sangat kritis dan mengungkapkan bahwa rezim Asad tidak layak untuk memerintah dan bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan ribu orang di Suriah.
Ditanya tentang Asad pada konferensi pers di Beirut, Cavusoglu mengatakan hal itu tidak dapat disangkal bahwa Asad bertanggung jawab atas 600.000 kematian dan orang dengan catatan tersebut tidak oleh menjalankan negara.
Turki, yang merupakan anggota NATO, merupakan pendukung utama oposisi moderat yang berjuang untuk menggulingkan Asad.
Cavusoglu mengatakan Turki berbicara dengan sekutu Asad, Rusia dan Iran, serta Suriah dan Lebanon, tentang mencoba untuk menemukan solusi di Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas tragedi kemanusiaan di Aleppo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon untuk ketiga kalinya dapa sepekan pada Rabu, dan setuju atas adanya gencatan senjata.
Cavusoglu mengatakan setelah pertemuan itu, Rusia mengklaim sepakat tentang perlunya untuk menghentikan pertempuran dan pemberian bantuan di Aleppo.
Sebagaimana dilansir Daily Sabah, pada tahun 2013, rezim Asad memulai operasi militer, pengeboman membabi buta yang telah memicu krisis kemanusiaan di kota Aleppo. (fath/arrahmah.com)