KHARTOUM (Arrahmah.com) – Kementerian luar negeri Sudan mengungkapkan pihaknya tak bertanggung jawab atas pertemuan pejabat Sudan di luar kantornya dengan “Israel”, setelah laporan pembicaraan antara perwakilan dari kedua negara dalam beberapa hari terakhir.
Media lokal telah melaporkan pada Sabtu bahwa delegasi yang dipimpin militer Sudan mengunjungi “Israel”, sementara sumber-sumber “Israel” mengungkapkan bahwa pertemuan antara menteri kehakiman Sudan dan menteri kerjasama regional “Israel” berlangsung di ibukota UEA, Abu Dhabi.
Kementerian luar negeri, yang saat ini dipimpin oleh Mariam al-Sadiq al-Mahdi, menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya adalah “satu-satunya pihak yang peduli dengan hubungan luar negeri sesuai dengan konstitusi, kebiasaan internasional, dan keputusan kabinet.”
“Kementerian luar negeri tidak bertanggung jawab atas setiap kunjungan atau diskusi antara pejabat khususnya di luar kebijakan luar negeri resmi negara,” yang dikatakan akan melewati hak prerogatif kabinet.
Sudan telah berada dalam fase transisi politik sejak mantan presiden Omar al-Bashir digulingkan pada awal 2019. Sebuah upaya kudeta bulan lalu mengguncang fondasi pemerintahan transisi, dengan tentara menyalahkan peristiwa itu pada kelambanan politisi.
Sudan secara teknis berperang dengan “Israel” sejak 1948, hingga kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada Oktober 2020. (Althaf/arrahmah.com)