RIYADH (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan pada Kamis (15/11/2018) bahwa negaranya menganggap pembunuhan dari Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi sebagai “kejahatan” dan “kesalahan besar”.
Berbicara kepada wartawan, Al-Jubeir mengatakan: “Politisasi masalah tersebut telah menyebabkan celah di dunia Islam. Kerajaan [Saudi], bagaimanapun, mencari kesatuan dunia Islam. ”
Al-Jubeir menambahkan bahwa ada “komunikasi berkelanjutan” dengan pihak berwenang Turki mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung.
Jaksa Agung Saudi masih menunggu lebih banyak bukti, katanya, menambahkan: “Masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab.”
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Saudi mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari kepala tim yang ditugasi oleh pemimpin Saudi dengan bernegosiasi dengan wartawan.
Pernyataan itu muncul di tengah laporan media Barat bahwa Khashoggi dibunuh atas perintah Pangeran Mahkota Saudi Mohammadd Bin Salman.
Khashoggi, seorang kontributor sering ke Washington Post, terbunuh pada 2 Oktober di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.
Setelah berpekan-pekan menyangkal keterlibatan dalam kejahatan, Arab Saudi kemudian mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat tetapi mengklaim keluarga kerajaan Saudi tidak memiliki informasi sebelumnya tentang rencana pembunuhan jurnalis.
(fath/arrahmah.com)