RIYADH (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan pada Senin (17/10/2016) bahwa negaranya bersedia untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Yaman jika pemberontak Houtsi juga setuju, dan menambahkan bahwa ia pesimis terhadap upaya perdamaian setelah kegagalan sebelumnya.
Dia juga mengatakan bahwa para pejabat yang bertanggung jawab atas serangan udara yang terjadi bulan ini di upacara pemakaman di Sanaa akan “dimintai pertanggungjawaban” dan keluarga korban akan diberikan kompensasi.
Pada Ahad (16/10), Amerika Serikat, Inggris dan utusan perdamaian PBB untuk Yaman mendesak pihak-pihak yang bertikai di negara itu untuk mengumumkan gencatan senjata dalam beberapa hari.
Yaman berada di peringkat ke 3 negara dalam keadaan darurat – yang tertinggi pada skala kemanusiaan PBB – dimana hampir 70 persen dari pendudukunya yang berjumlah sekitar 21 juta jiwa mengalami kekurangan makanan.
Ketika ditanya tentang serangan terhadap ISIS di kota Mosul Irak, Jubeir mengatakan bahwa ISIS akan kalah perang, tetapi ia khawatir bahwa milisi Syiah yang memasuki kota yang dikendalikan oleh ISIS itu bisa melakukan pertumpahan darah.
(ameera/arrahmah.com)