RIYADH (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa rezim Asad melanggar gencatan senjata Suriah, seperti yang dikutip AP, lansir Orient Net, Ahad (28/2/2016).
Al-Jubeir berbicara kepada wartawan di ibukota Riyadh, Saudi, pada Ahad saat konferensi pers atas kunjungan Menteri Luar Negeri Denmark.
Al-Jubeir menegaskan sikap Arab Saudi bahwa Asad tidak memiliki tempat di masa depan Suriah, dan ia harus meninggalkan kekuasaan, baik secara damai atau melalui cara-cara militer.
Kelompok pemantau The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, beberapa serangan udara menghantam Suriah bagian tengah dan utara pada Ahad (28/2), lansir Channel News Asia, Senin (29/2).
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Moskow dan Washington mulai berlaku pada 27 Januari 2016. Tetapi oposisi yang berbasis Riyadh dan Rusia telah melaporkan beberapa pelanggaran dari pihak yang berlawanan.
Rusia, pada Sabtu (27/2), mengatakan bahwa pihaknya telah menghentikan pengeboman di seluruh daerah yang dijangkau oleh gencatan senjata. Tetapi Rusia memang mengatakan akan tetap menyerang kelompok ISIS dan Jabhah Nusra. ISIS dan Jabhah Nusra memang tidak termasuk dalam kesepekatan gencatan senjata Suriah.
(ameera/arrahmah.com)