YANGOON (Arrahmah.com) – Setelah tiba di Yangon siang hari Jum’at (20/1/2017), Sabtu pagi ini (21/1) Menlu RI Retno Marsudi menuju Sittwe, Rakhine State. Kunjungan Menlu RI ke Myanmar ini merupakan yang ketiga sejak 2 bulan terakhir.
Di Sittwe, Menlu RI akan menyampaikan bantuan kemanusiaan Indonesia, berupa 10 kontainer makanan dan pakaian, yang secara langsung telah dilepas Presiden Joko Widodo pada tanggal 29 Desember 2016 lalu, demikian laman Kementerian Luar Negeri RI mewartakan.
Selain menyerahkan bantuan kemanusiaan, Menlu Retno juga akan meresmikan 2 sekolah di Sittwe yang dibangun dari donasi masyarakat Indonesia.
Dalam kunjungan kerja ke Myanmar selama dua hari ini, Menlu Retno juga telah melakukan serangkaian pertemuan pada Jum’at siang (20/1) dengan Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri Myanmar, Kepala Perwakilan UNHCR dan UNDP, serta Anggota Advisory Commission on Rakhine State.
Mengawali kunjungan ke Myanmar Menlu Retno bertemu dengan Permanent Sec MoFA Myanmar, HE. U Kyaw Zeya. Pada pertemuan tersebut Menlu RI menyampaikan beberapa perkembangan terbaru khususnya perkembangan positif dari pertemuan OKI di Kuala Lumpur. Sebagaimana disampaikan HE U Kyaw, Pemerintah Myanmar sambut baik kunjungan Menlu RI dan sampaikan apresiasi positif berbagai inisiatif Indonesia dalam mendukung pembangunan Myanmar.
Dengan perwakilan UNHCR dan UNDP dan Anggota Advisory Commission on Rakhine State, pertemuan mambahas perkembangan terakhir menyangkut situasi kemanusiaan di Rakhine State. Wakil dari UNHCR dan UNDP menyampaikan bahwa porgram kemanusiaan UN telah kembali dilakukan di beberapa wilayah di Rakhine State. Sedangkan Anggota Advisory Commission on Rakhine State menyampaikan kemajuan dalam penyusunan laporan Komisi yang dipimpin oleh mantan Sekjen PBB, Kofi Anan, tersebut.
Menlu juga berkesempatan mengunjungi Indonesian International School Yangon. Di sekolah Indonesian International School Yangon, Menlu RI disambut siswa SD, SMP dan SMA dari 34 negara. Para siswa menpersembahkan tarian Saman untuk Menlu RI.
Sekolah Indonesian International School Yangon dibuka sejak tahun 1967 dan saat ini ada 549 siswa.
Sebelum mengunjungi Myanmar, Menlu Retno menghadiri Sidang Istimewa Tingkat Menteri OKI di Kuala Lumpur yang membahas mengenai isu Rakhine State.
(azm/arrahmah.com)