JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa, menyatakan kecewa dengan kinerja Dewan Keamanan (DK) PBB. Menurutnya, DK PBB gagal melaksanakan tanggung jawabnya terkait kondisi yang terjadi di Suriah.
“Indonesia sangat prihatin dengan pernyataan bahwa sekali lagi, sekali lagi, DK PBB gagal untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya, yaitu memelihara perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Marty kepada wartawan di Gedung Kemenlu, Jakarta, Sabtu (21/7) seperti dikutip merdeka.com.
lanjut Marty, DK PBB gagal bersuara menjadi satu kesatuan dalam melaksanakan tugasnya. “Sehingga membuka resiko memburuknya keadaan di Suriah itu sendiri,” keluh dia.
Saat ini pemerintah RI tengah mengupayakan secara tegas agar masyarakat internasional dapat menciptakan perdamaian di Suriah. “Harus ada upaya yang lebih serius dan sungguh-sungguh dari masyarakat internasional untuk segera menciptakan perdamaian di Suriah,” kata dia.
Terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah, Marty mengatakan, saat ini proses pemulangan sedang berjalan. Marty berharap proses pemulangan WNI dapat berjalan dengan lancar.
“Sudah ada sekitar 403 orang WNI yang terbagi menjadi 17 kloter telah kembali. Selanjutnya, masih ada sekitar 18 kloter yang akan datang hari ini.”
Selain itu, terang Marty, WNI yang masih berada di Suriah telah ditampung di KBRI. “Hingga saat ini proses sedang berjalan. WNI juga ditampung di KBRI,” ucap dia. (bilal/arrahmah.com)