DOHA (Arrahmah.com) – Negara-negara Arab memandang Hamas sebagai gerakan perlawanan yang sah dan bukan organisasi teroris seperti pandangan AS, kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Muhammad bin Abdulrahman Al Thani.
Dalam sebuah wawancara dengan Rusia Today saat berkunjung ke Moskow pada Sabtu (10/6/2017), menteri luar negeri Qatar menolak tuduhan bahwa Qatar mendukung Hamas.
“AS memandang Hamas sebagai organisasi teror. Tapi bagi negara-negara Arab lainnya, Hamas adalah gerakan perlawanan yang sah. Kami tidak mendukung Hamas, kami mendukung rakyat Palestina,” tegasnya, sebagaimana dilansir Al Jazeera..
Hamas adalah kelompok Palestina yang telah memerintah Gaza sejak 2007. Wilayah jalur kecil itu, yang menjadi tempat tinggal hampir dua juta orang Palestina, berada di bawah blokade “Israel” yang melumpuhkan selama satu dekade.
Pada Rabu (7/6), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa Qatar harus menghentikan dukungannya kepada Hamas dan Ikhwanul Muslimin sebelum hubungan dengan negara-negara Arab Teluk lainnya dapat dipulihkan.
Jubeir menambahkan bahwa Qatar meruntuhkan Otoritas Palestina dan Mesir karena mendukung Hamas dan Ikhwanul Muslimin.
“Qatar harus menghentikan kebijakan ini sehingga bisa memberi kontribusi pada stabilitas di Timur Tengah,” katanya.
Sementara itu, Menteri luar negeri Qatar, menegaskan bahwa sikap negara itu sesuai dengan negara-negara Teluk lainnya.
“Kehadiran Hamas di Qatar tidak berarti ada dukungan kepada Hamas di Qatar, yang bekerja sama dengan Otoritas Palestina. Kehadiran Hamas adalah representasi politik gerakan Hamas.”
Sementara itu, Hamas mengatakan bahwa pihaknya “terkejut” oleh seruan Arab Saudi kepada Qatar untuk tidak mendukung kelompok tersebut.
Komentar Jubeir “merupakan kejutan bagi rakyat Palestina dan negara-negara Arab dan Islam” menurut sebuah pernyataan Hamas yang dikeluarkan pada Rabu.(7/6/).
(ameera/arrahmah.com)