ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Kashmir adalah elemen penting dari kebijakan luar negeri Pakistan, Menteri Luar Negeri Mahmood Hussain Qureshi mengatakan pada Minggu (3/2/2019).
“Pakistan akan terus memperluas dukungan politik, moral, dan diplomatiknya bagi Kashmir untuk menentukan nasib sendiri sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB,” katanya sebelum berangkat ke London untuk menghadiri acara yang diselenggarakan dalam konteks Hari Solidaritas Kashmir, yang akan ditandai pada hari Selasa mendatang.
Qureshi, yang dijadwalkan berpidato pada konferensi yang diadakan di Parlemen Inggris esok hari, mengecam kebijakan India di wilayah tersebut, dengan mengatakan, “Kami akan mengangkat suara yang tegas untuk menyoroti kekejaman India yang terus berlanjut di Kashmir di House of Commons dan menghadirkan sikap Pakistan tentang masalah ini.”
Jammu dan Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim, dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sebagian kecil wilayah Kashmir juga dipegang oleh Cina.
Sejak mereka dipartisi pada tahun 1947, kedua negara telah berperang tiga kali – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – dua dari peperangan mereka terjadi di Kashmir.
Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik di wilayah tersebut sejak 1989. (Althaf/arrahmah.com)