ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan memiliki “informasi intelijen yang dapat dipercaya” bahwa India akan menyerang lagi bulan ini, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan pada Minggu (7/4/2019), di saat ketegangan atas perselisihan Februari antara dua tetangga yang bersenjata nuklir tampaknya mereda.
Serangan itu dapat terjadi antara 16 dan 20 April, tambahnya, seraya menambahkan bahwa Pakistan telah memberi tahu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengenai keprihatinannya.
Sebuah bom mobil bunuh diri oleh kelompok yang berbasis di Pakistan di Kashmir yang dikuasai India menewaskan sedikitnya 44 polisi paramiliter India pada 14 Februari dan risiko konflik meningkat secara dramatis pada 27 Februari, ketika India melancarkan serangan udara terhadap apa yang dikatakannya kamp pelatihan “militan”.
Hari berikutnya Pakistan menembak jatuh sebuah jet tempur India dan menangkap pilotnya yang kemudian dibebaskan.
“Kami memiliki informasi intelijen yang andal bahwa India merencanakan serangan baru terhadap Pakistan. Sesuai informasi kami, ini bisa terjadi antara 16 dan 20 April,” kata Qureshi kepada wartawan di kota kelahirannya, Multan.
Dia tidak menguraikan bukti apa yang dimiliki Pakistan atau bagaimana dia bisa begitu spesifik dengan waktunya, tetapi dia mengatakan Perdana Menteri Imran Khan telah setuju untuk berbagi informasi dengan negara tersebut.
Kantor kementerian luar negeri India tidak segera memberi komentar.
Khan menyalahkan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India karena “mengobarkan histeria perang” atas klaim bahwa India menembak jatuh sebuah F-16 Pakistan selama konflik Februari.
India juga mengatakan, telah menembak jatuh sebuah pesawat Pakistan dan angkatan udara memperlihatkan potongan-potongan rudal yang dikatakan telah ditembakkan oleh F-16 Pakistan sebelum jatuh.
Keberhasilan serangan udara India di sebuah kamp Jaish-e-Mohammed di Pakistan barat laut juga telah dilemparkan ke dalam keraguan setelah gambar satelit menunjukkan hanya ada sedikit tanda kerusakan.
Pakistan menutup wilayah udaranya di tengah-tengah kebuntuan tetapi sebagian besar lalu lintas udara komersial telah dimulai kembali dan bandara-bandara utama telah dibuka. (Althaf/arrahmah.com)