JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan sikap Indonesia yang mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah yang mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil.
Marty menyampaikan hal itu dalam pertemuannya dengan Deputi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa di Markas PBB di New York, Senin waktu setempat, seperti dikutip Kemenlu dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (27/8/2013).
“Masyarakat internasional tidak dapat membiarkan semakin memburuknya situasi di Suriah,” kata Marty.
Jika benar-benar terbukti, maka penggunaan senjata kimia menandai titik terendah dalam konflik di Suriah, katanya.
Menlu menyatakan bahwa Indonesia perlu memberikan dukungan atas upaya investigasi PBB terkait dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.
“Masyarakat internasional juga perlu memastikan agar pelaku tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut mempertanggungjawabkan perbuatannya” kata Marty.
Secara khusus, Marty kembali menegaskan perlunya peran utama PBB, khususnya DK PBB dalam menyelesaikan berbagai situasi yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
Selain berbincang soal perkembangan masalah tersebut dan hal lainnya seputar kawasan Timur Tengah, Deputi Sekjen PBB juga menyampaikan penghargaan atas peran Indonesia di kawasan Asia Pasifik serta peran Indonesia dalam pembahasan kerangka pembangunan global pasca 2015.
(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)