TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, bersikeras bahwa tidak ada batas Israel pra-1967 yang dibuat dalam komunike akhir para pemimpin G 8. Hal ini mendapat ‘sambutan hangat’ dari Menteri luar negeri Israel, Avigdor Lieberman dengan menyebut “Kanada adalah sahabat sejati Israel”.
Diplomat yang terlibat dalam diskusi Timur Tengah pada pertemuan puncak G8 pada hari Jumat (27/5/2011) mengatakan Kanada bersikeras bahwa tidak ada penyebutan batas Israel pra-1967.
“Kanada adalah teman sejati Israel,” kata Lieberman dengan menambahkan bahwa Kanada “mengerti bahwa baris 1967 tidak sesuai dengan kebutuhan keamanan Israel.”
Lieberman dan Harper juga berbicara tentang sikap terhadap integrasi Hamas ke pemerintah Palestina yang baru bersatu.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper membuat pernyataan dalam sebuah jumpa pers dalam acara penutupan pada pertemuan puncak G8 di Deauville, Prancis Utara 27 Mei 2011. Ia menyatakan dukungannya pada Israel atas penolakan garis batas 1967.
Dalam komunike akhir G8, para pemimpin menyerukan segera dimulainya kembali perundingan damai tetapi tidak menyebutkan tahun 1967, tahun dimana Israel merebut Tepi Barat dan Gaza dari Yordania dan Mesir selama Perang Enam Hari.
Meskipun langkah negosiasi berulang kali dilakukan dan berulang kali pula dilanggar oleh Israel, pihak komunike tetap mengatakan bahwa “Negosiasi adalah satu-satunya cara menuju resolusi komprehensif dan abadi untuk konflik”. (rasularasy/arrahmah.com)