JAKARTA (Arrahmah.com) – Desakan muncul agar Menlu Marty Natalegawa melakukan klarifikasi terhadap Dubes Indonesia di Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal. Hal ini perlu dilakukan seiring dengan kaburnya empat staf rumah tangga Wisma Dubes di Washington.
“Menlu perlu segera memanggil Dubes RI untuk AS dan meminta klarifikasinya sebab apa staf KBRI kabur,” kata anggota Komisi I DPR, Tjahjo Kumolo, Senin (19/4/2011).
Hal yang perlu ditanyakan adalah status keempat staf tersebut. Menurut Tjahjo, Komisi I DPR siap menanyakan hal ini dalam raker dalam mMnlu mendatang. Namun, kata dia, data-data yang dikumpulkan harus sudah jelas.
“Komisi I pasti mengagendakan dalam raker dengan Menlu yang akan datang, setelah datanya jelas dari duta besar di AS, Deplu harus secepatnya memberikan klarifikasi terbuka pada publik,” imbau Sekjen PDIP ini.
Kasus ini pertama ini dicuatkan oleh KBRI Watch, organisasi yang dibentuk WNI di AS. Empat staf rumah tangga itu terdiri dari chef hingga baby sitter, yang semuanya dibawa dari Indonesia.
Dubes Dino Patti Djalal membenarkan ada staf rumah tangganya yang meninggalkan rumah tanpa pamit dan tidak ada kabarnya. Sejauh ini, menurut dia belum ada keperluan untuk melaporkannya sebagai kasus orang hilang ke kepolisian Washington DC.
Meski merasa kecewa, Dino menolak untuk menyebut nama staf rumah tangga yang pergi begitu saja tanpa pamit secara baik-baik. Dia dan keluarga bahkan merasa dikelabui sebab memang nampaknya tujuan sebenarnya para staf rumah tangga itu bersedia ikut ke Washington DC adalah sebagai batu loncatan mencari kerja dan tinggal di AS.
“Saya berdoa agar mereka selamat. Tidak lengah hingga menjadi korban dari people trafficking yang memang menjadi masalah di AS,” sambungnya. (dtk/arrahmah.com)