WASHINGTON (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan pada Selasa (15/8/2023) bahwa tidak ada perubahan dalam pendekatan AS terhadap Iran setelah kedua negara mencapai kesepakatan pertukaran tahanan sementara pekan lalu, Anadolu melaporkan.
“Kesepakatan yang kami upayakan untuk membawa pulang mereka yang ditahan secara tidak sah di Iran adalah masalah yang sama sekali terpisah dan kami ingin mencapai kesimpulan yang sukses,” kata Blinken kepada para wartawan di Departemen Luar Negeri AS.
“Penting untuk dicatat bahwa meskipun kami telah melakukan upaya untuk membawa pulang warga Amerika, kami terus melanjutkan upaya kami dengan sangat giat untuk melawan berbagai macam tindakan yang dilakukan oleh Iran yang sangat kami tolak, dan begitu pula dengan banyak negara lain di seluruh dunia,” tambahnya.
Diplomat tertinggi itu menunjuk pada serangkaian tindakan yang telah dipertahankan AS setelah kesepakatan itu, termasuk berlanjutnya penerapan sanksi AS dan meningkatkan kekuatan militer Amerika di Teluk Persia untuk melindungi pelayaran internasional.
“Ada daftar panjang hal-hal yang telah dilakukan Iran dan daftar panjang tindakan yang terus kami lakukan untuk menentang apa yang dilakukan Iran,” katanya.
Siamak Namazi, Morad Tahbaz, Emad Shargi dan dua orang lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya -yang “ditahan secara tidak adil” oleh Iran, telah dipindahkan ke tahanan rumah, demikian konfirmasi dari Gedung Putih pada Kamis.
Pemindahan mereka adalah bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang masih ditengahi di mana Iran mengatakan bahwa Washington akan membebaskan lima warga negara Iran yang ditahan di AS, dan membebaskan aset negara senilai $6 miliar yang dibekukan di Korea Selatan.
Gedung Putih menyatakan bahwa pembicaraan untuk menyelesaikan kesepakatan ini masih terus berlangsung dan rumit, tetapi mengatakan bahwa akan ada batasan-batasan mengenai bagaimana Iran akan diizinkan untuk menggunakan dana-dana yang dibekukan tersebut. AS akan memiliki “visibilitas penuh” ke mana dana-dana tersebut diarahkan dan digunakan, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, pada Jumat. (haninmazaya/arrahmah.id)