YERUSALEM (Arrahmah.com) – Setelah sepakat dengan Rusia di konferensi Jenewa terkait serangan ke Suriah, pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) tiba di Yerusalem, Palestina pada Ahad (14/9/2013) untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait Suriah dan “pembicaraan damai” dengan otoritas Palestina .
Topik utama dalam pembicaraan antara John Kerry dan Netanyahu adalah Suriah.
Kerry memberitahu Netanyahu tentang kesepakatan dengan Rusia terkait menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional untuk dimusnahkan, menurut radio militer “Israel,” seperti dilansir Worldbulletin.
Sama dengan Rusia, “Israel” pun sepakat untuk apa yang mereka katakan untuk melucuti senjata kimia yang dimiliki Bashar Assad dan Assad diberikan waktu satu minggu untuk menyerahkan rincian laporan senjata kimianya.
Menjelang pertemuan itu, Netanyahu mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan AS-Rusia akan melihat kehancuran total pada “persediaan senjata kimia rezim Suriah,” lansir AFP.
Rencana serangan AS bersama sekutunya ke Suriah, dengan dalih melucuti senjata kimia Assad, telah menjadi headline di media-media. Ini juga menjadi sorotan para Mujahidin dari berbagai negara, mereka menganalisa bahwa rencana serangan AS ke Suriah bukanlah bertujuan untuk menghancurkan senjata kimia rezim Bashar Assad tetapi pada akhirnya untuk menyerang Mujahidin dan mencegah berdirinya Daulah Islam di Suriah. (siraaj/arrahmah.com)