NEW YORK (Arrahmah.com) – Arab Saudi dengan tegas menolak kritikan Iran terkait penanganan haji setelah Teheran menuntut penyelidikan atas tragedi Mina.
“Saya percaya Iran seharusnya mengetahui lebih baik daripada bermain politik dengan tragedi yang menimpa orang-orang yang melakukan kewajiban agama mereka,” kata Menteri Luar Negeri Adel Al-Jubeir, menurut AFP, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Senin (28/9/205).
“Kerajaan telah memiliki sejarah panjang menghabiskan sumber daya yang luar biasa untuk memberikan pelayanan dalam pelaksanaan ibadah haji untuk memastikan bahwa para jamaah yang datang ke sana menjalani ibadah haji dengan sukses,” katanya.
“Dan kami akan mengungkapkan fakta-fakta saat mereka muncul. Dan kami tidak akan menahan atau menyembunyikan informasi apapun. Jika ada kesalahan yang dibuat, mereka yang melakukannya akan bertanggung jawab,” kata Al-Jubeir.
“Dan kami akan memastikan bahwa kami akan belajar dari kejadian ini dan kami akan memastikan bahwa hal ini tidak terjadi lagi. Saya ingin mengulangi lagi, ini bukan situasi yang bisa digunakan untuk bermain politik.”
“Saya berharap kepada para pemimpin Iran agar lebih masuk akal dan lebih bijaksana terkait dengan orang-orang yang meninggal dalam tragedi ini, dan menunggu sampai kami mendapatkan hasil dari penyelidikan.”
Penulis dan akademisi terkemuka Iran, Sadegh Zibakalam, mengkritik pernyataan yang dibuat oleh pejabat Iran terkait insiden Mina dan mengatakan bahwa kritikan itu berasal dari peristiwa yang terjadi di Suriah dan Yaman.
Berbeda dengan umat Islam lainnya, kritikan kita adalah satu-satunya reaksi yang ditujukan atas tragedi Mina sebelum dilakukan penyelidikan siapa yang bertanggung jawab atas tragedi itu, ungkapnya sebagaimana dikutip oleh Al Arabiya.net.
“Respon (dari pejabat Iran) berdasarkan pada sentimen anti-Arab, Tragedi Mina memungkinkan Iran untuk meluapkan kemarahan mereka kepada Arab,” Sadegh Zibakalam menambahkan.
(ameera/arrahmah.com)