JAKARTA (Arrahmah.com) – Sensor internet yang sedang digalakkan oeh pemerintah konon hanya berawal dari keinginan sebuah kesadaran masyarakat, bukan dalam bentuk penyaringan yang saat ini diterapkan.
Pemerintah berupaya untuk menyaring semua konten negatif di internet yang berbau pornografi, kekerasan, perjudian dan SARA yang belakang terus tumbuh.
Upaya tersebut terus digalakkan hingga dibentuknya penegasan dengan diberlakukannya penyaringan semua konten negatif di internet. Namun menurut Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Simbiring, sebenarnya pemerintah hanya meminta kesadaran dari seluruh masyarakat.
“Saya sebanarnya lebih memilih sosialisasi dengan cara kampanye, yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, namun ternyata tidak efektif,” ujar Tifatul saat acara Ngopi (Ngobrolin Peristiwa Internet) Bareng detikINET, Rabu (22/12/2010) malam.
Ketika memutuskan untuk menyaring konten negatif di internet, pemerintah mengaku telah terlebih dahulu meminta pendapat dari beberapa pihak.
“Kami telah bicara dengan pakar hukum, kejaksaan, kepolisian, serta ISP. Dan akhirnya, pada awal ramadhan kami mulai implementasikan pemblokiran tersebut,” tambahnya. (dtk/arrahmah.com)