JAKARTA (Arrahmah.com) – Indonesia melalui Departemen Kesehatan secara tegas meminta Badan Kesehatan Dunia (WHO) transparan dalam mengembangkan sistem baru virus sharing sebagai kesiapan antisipasi pandemi influenza.
“Kita mengusahakan sistem yang transparan,” kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di kantornya Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/59).
Menurutnya, sistem yang selama ini diberlakukan tidak transparan sehingga negara-negara berkembang kesulitan mengakses vaksin pencegah pandemi influenza.
“Negara maju saja memblok 200 juta dosis vaksin, sementara jumlah keseluruhan vaksin yang tersedia hanya 500 juta dosis,” ujarnya.
Dia berharap, nantinya WHO melalui Standard Material Transfer Agreement (SMTA) mampu mendayagunakan negara berkembang dalam proses pembuatan vaksin. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang dibangun pada pertemuan World Health Assembly (WHA) 18-22 Mei 2009 di Jenewa, Swiss.
“Kerangka SMTA akan menyeimbangkan posisi negara maju dan berkembang,” kata dia. (Althaf/okz/arrahmah.com)