DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seorang gadis Suriah, Naseem al-Barghooth yang baru berusia 14 tahun, sedang berada di rumahnya ketika dia tewas oleh serangan udara rezim Asad yang menghantam pedesaan timur Damaskus, ungkap koresponden Orient News, sebagaimaa dilansir Orient Net, Senin (22/8/2016).
Naseem berasal dari Douma di Ghouta Timur. Pada Senin (22/8), 8 warga sipil yang sedang beristirahat di rumah tewas dalam serangan yang menggunakan tembakan meriam, pengeboman, dan serangan dengan rudal surface-to-surface yang dilancarkan oleh rezim Asad.
Naseem sedang duduk di sofa dekat jendela di lantai dua rumahnya ketika rumah itu dihantam bom barel yang meruntuhkan dindingnya. Akibatnya Naseem jatuh dan menderita luka parah di tangannya dan kehilangan penglihatannya sebelum kemudian meninggal. Adik Naseem juga jatuh dan menderita luka serius. Dia kini dirawat di salah satu rumah sakit di Douma.
Sofa yang masih berlumuran darah Naseem menjadi saksi yang mengungkapkan kisah lain dari kerusakan yang ditimbulkan bagi rakyat Suriah yang menjadi korban segala macam senjata.
Dewan lokal Douma pada Senin (22/8) menyatakan Douma sebagai daerah bencana. Hal ini terjadi setelah 8 warga sipil tewas termasuk 3 perempuan dan 2 anak-anak, serta banyak lagi yang terluka setelah 8 serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan udara rezim Asad.
Serangan-serangan itu menargetkan daerah sipil, dan disusul oleh tembakan dengan rudal surface-to-surface yang diluncurkan dari pegunungan yang mengelilingi kota yang dikepung oleh rezim Asad.
(ameera/arrahmah.com)