WASHINGTON (Arrahmah.com) – Aksi bunuh diri di kalangan tentara AS semakin meningkat tahun ini telah memecahkan rekor dibandingkan tahun yang lalu.
Hal tersebut membuat Pentagon khawatir dan merancang beberapa program untuk mereduksi angka bunuh diri ini, sebagaimana yang dikatakan para pejabat Angkatan Darat, Selasa (17/11).
Sejak Januari, ada 140 tentara yang melakukan aksi bunuh diri dan 71 Tentara Garda Nasional, dengan total 211 kasus, kata Jenderal Peter Chiarelli, wakil kepala staf Angkatan Darat AS, kepada wartawan. Namun dia mengatakan bahwa bulan-bulan ini,angka tersebut mulai menurun.
Sementara pada tahun 2008, Angkatan Darat menyatakan ada 140 kasus di tentara yang aktif dan 57 kasus pada tentara Garda Nasional, dengan total 197 kasus, menurut statistik Angkatan Darat.
Angkatan Darat masih mencoba untuk mengatasi mengapa tentara bunuh diri.
“Kami masih belum menemukan hubungan sebab akibat yang signifikan secara statistik yang akan memungkinkan kami untuk secara efektif memprediksi perilaku manusia. Kenyataannya adalah, tidak ada jawaban yang sederhana yang cukup mewakili – karena setiap kasus bunuh diri unik dan terkait dengan individu itu sendiri,” kata Chiarelli.
Dia juga mengatakan bahwa kasus serupa terjadi bahkan di kalangan prajurit muda yang belum pernah ditugaskan, dan hal inilah yang membuat faktor lain yang membingungkan para peneliti Angkatan Darat kebingungan.
Menurutnya, peningkatan jumlah kasus bunuh diri ini seiring dengan peningkatan jumlah tentara menyalahgunakan narkoba dan alkohol setelah kembali dari zona perang.
“… sejak Februari kami telah menginformasikan dan mengedukasi para pemimpin dan tentara atas masalah penting ini,” kata Chiarelli.
Sejak Maret, Angkatan Darat telah melaksanakan berbagai program dan kebijakan sebagai upaya untuk mengurangi kasus bunuh diri. Salah satunya adalah dengen pemberlakuan hari libur dan pemeriksaan mental dua kali per tahun bagi tentara-tentara yang sedang aktif bertugas.
Selain itu, Angkatan Darat AS juga telah menguji sebuah program yang rencananya akan memberikan evaluasi kesehatan mental untuk sekelompok prajurit yang kembali dari zona perang. (althaf/cnn/arrahmah.com)