Sebanyak 70 keluarga pengungsi Suriah tinggal di sebuah tempat penampungan di Ghaziyeh, Lebanon Selatan. Di sana mereka harus berbagi sebuah kamar mandi dan sebuah dapur.
Tourkia adalah salah seorang pengungsi Suriah yang tinggal di sana bersama keluarganya dan 10 orang lainnya. Putranya yang berusia 15 bulan menderita gizi buruk.
Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 41 detik yang diunggah UNICEF pada Kamis (20/2/2014), Tourkia menuturkan apa yang dia hadapi dan dialami oleh putranya di tempat penampungan itu.
“Dia menderita demam dan mulai muntah. Kami membawanya ke dokter yang [kemudian] memberitahu kami bahwa dia harus segera dirawat di rumah sakit. Kami memberitahu dokter itu bahwa kami tidak mampu membawanya ke rumah sakit. Tapi dia [tetap] memberitahu kami untuk membawanya ke rumah sakit secepatnya. Anak ini menjadi sangat lemah. Apa yang bisa kami lakukan? Kami melihatnya mati [perlahan], tapi kami tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit. Saya tidak bisa memberinya cukup gizi,” ungkapnya.
Saat reporter bertanya padanya, “Apa yang kau berikan kepadanya?” Ia menjawab, “Makanan di rumah. Saya memberinya makanan apapun yang saya temukan di sini. Dia tidak memiliki makanan khusus.”
Gizi buruk tengah menjadi ancaman baru di Lebanon. Hampir 2000 anak-anak pegungsi Suriah di Lebanon menghadapi risiko kematian akibat kurang gizi, dan membutuhkan pengobatan secepatnya untuk bertahan hidup.
“Saat ayahnya memperoleh pekerjaan, dia bekerja. Saat tidak memperoleh pekerjaan, dia duduk di rumah. Tidak ada pekerjaan. Dia lelah. Dia berharap dapat memberikan kehidupan yang layak untuk kami, tapi dia tak bisa. Kami tak bisa memberikan anak kami kehidupan yang layak. Lihatlah dia. Apakah dia terlihat seperti seorang anak sehat? Di mana masa kanak-kanak yang seharusnya dia miliki? Dia berusia satu setengah tahun dan beratnya hanya 7 kilogram. Dokter memberitahu kami bahwa dia sangat lemah,” ujar Tourkia.
“Saya merasa saya akan ‘gila’ saat mendengarnya. Apa yang bisa saya lakukan? Saya melihatnya semakin lemah dan lemah! Saya memimpikan memiliki sebuah rumah untuk kami dan anak-anak kami. Saya memimpikan memiliki kehidupan yang normal untuk anak-anak saya, memberikan mereka pakaian, makanan, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Segala hal yang para ibu harapkan untuk anak-anak mereka,” tambahnya.
(banan/arrahmah.com)