SINGAPURA (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto, mengatakan siap untuk menyediakan pasukan penjaga perdamaian selama gencatan senjata di Jalur Gaza.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prabowo saat menjadi pembicara dalam sesi Special Address pada forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) 2024 yang digelar di Hotel Shangri-La, Singapura. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyoroti peristiwa tragis yang terjadi di Rafah.
“Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata,” ujar Prabowo pada Sabtu (1/6/2024).
“Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
“Kami telah bersiap untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana diperlukan dan ketika diminta oleh PBB kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau upaya gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua orang,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia juga siap untuk mengrimkan tenaga medis ke Gaza.
“Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak,” ungkapnya.
“Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan,” lanjut Prabowo.
Dia juga menekankan bahwa dialog dan kerja sama diperlukan untuk bisa mewujudkan perdamaian, keamanan, stabilitas dam kesejahteraan.
“Bagi Indonesia, mengejar perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan adalah landasan utama dalam keterlibatan internasional kami. Kami yakin bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama, kita dapat mencapai tujuan tersebut,” tutur Prabowo. (Rafa/arrahmah.id)