YERUSALEM (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan penjajah Israel Ehud Barak pada Senin (27/11/2012) mundur dari dunia politik, tak lama setelah agresi militer 8 hari ke Jalur Gaza.
Barak mengaku bahwa dirinya mantap untuk meninggalkan kursi jabatannya di parlemen Israel. Tidak dijelaskan rinci apa alasan Barak mundur dari jabatannya, namun dia mengaku bahwa dirinya telah lelah berada dalam dunia politik.
“Saya tidak membuat keputusan ini (meninggalkan dunia politik -red) tanpa ragu-ragu, tetapi saya memutuskannya dengan sepenuh hati,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Tel Aviv, dikutip Leader Post.
“Saya merasa telah dilelahkan oleh aktivitas politik saya, yang belum pernah menjadi objek khusus keinginan bagi saya,” kata pria yang berusia 70 itu.
“Ada banyak cari bagi saya untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat, tidak hanya melalui jalur politik,” katanya, menambahkan bahwa keputusannya ini juga didorong oleh keinginannya untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarganya.
Namun Barak, yang merupakan salah satu otak perang Israel dan pernah menjabat sebagai perdana menteri, mengatakan bahwa dia akan tetap pada jabatannya hingga pemerintahan baru dibentuk setelah pemili 22 Januari mendatang.
Sebelum mengundurkan diri, Barak memimpin agresi besar-besaran selama 8 hari ke Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 160 warga Palestina dan melukai lebih dari 1000 lainnya, yang sebagiannya adalah anak-anak tak berdosa dan wanita. Perang yang berakhir setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir disepakati ini, sama-sama diklaim menang oleh kedua pihak, Israel dan Hamas. Namun, meskipun korban jiwa lebih banyak dari pihak Palestina, tetapi para analis perang percaya bahwa Israel rugi berat akibat perang singkat ini. (siraaj/arrahmah.com)