WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, mendesak Kongres untuk tidak melarang Turki membeli Lockheed Martin F-35, dengan alasan bahwa hal itu akan memicu “gangguan rantai pasokan internasional yang mengakibatkan penundaan dan harga jual pesawat yang lebih tinggi hingga senilai $ 100 juta bagi pembeli lain, ungkap Defense News Selasa (23/7/2018).
“Saat ini saya menentang penghapusan Turki dari program F-35,” kata Mattis dalam sebuah surat kepada anggota parlemen yang merundingkan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019. Turki, sekutu NATO yang telah menginvestasikan $ 1,25 miliar dalam program tersebut sejak 2002, berencana membeli 100 unit pesawat.
“Jika rantai pasokan Turki terganggu hari ini, maka hal ini akan mengakibatkan jeda produksi pesawat, menunda pengiriman 50-75 unit F-35, dan akan memakan waktu sekitar 18-24 bulan untuk mencari sumber baru sebelum benar-benar stabil.”
Pentagon meminta total produksi F-35 sebanyak 2.456 unit. Sekutu diperkirakan akan membeli ratusan F-35 tambahan, dan delapan negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Denmark dan Norwegia, adalah mitra berbagi biaya dalam program ini dengan AS.
Sebelumnya Kongres mempertimbangkan untuk menunda penjualan jet ke Turki karena rencana Ankara untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia dan penahanan pendeta Amerika, Andrew Brunson.
Mattis, dalam surat bertanggal 7 Juli tersebut, meyakinkan para anggota parlemen bahwa pemerintahan Trump menekan Turki pada kedua masalah tersebut dan mengakui kekhawatiran Kongres akan “pergeseran Turki menuju negara otoritarian dan dampaknya pada hak asasi manusia dan supremasi hukum.”
Para pejabat NATO telah memperingatkan “konsekuensi yang diperlukan” bagi Turki jika mereka membeli S-400, yang tidak cocok dengan teknologi NATO dan AS yang ditempatkan di wilayah Turki.
Sementara itu, para pejabat Turki telah mengancam pembalasan jika AS mencopotnyanya dari program F-35 dan telah membela pilihan untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia sebagai opsi terbaik kedua hanya karena sekutu NATO menolak menjual perangkat keras Barat.
Senator AS Bob Corker, R-Tenn., Dan Bob Menendez, DN.J., ketua dan anggota peringkat Komite Hubungan Luar Negeri Senat, telah memperkenalkan undang-undang bipartisan untuk membatasi pinjaman dari lembaga keuangan internasional ke Turki sampai pemerintah Turki mengakhiri apa mereka sebut penahanan “tidak adil” terhadap warga AS (pendeta Andrew Brunson). Mereka diperkirakan akan mempertimbangkannya di komite pekan ini. (Althaf/arrahmah.com)