WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah dan Afrika untuk bertemu dengan sekutu-sekutunya di kawasan tersebut pada Selasa (18/4/2017). Ia dilaporkan akan tiba di Riyadh, sebelum akhirnya berangkat menuju “Israel”, Qatar, Mesir, dan Djibouti.
Selama perjalanannya, Mattis akan menegaskan kembali kebijakan Presiden AS Donald Trump soal Suriah dan akan menguraikan strategi untuk memerangi IS di Irak dan Suriah.
Sementara dalam sebuah konferensi pers di Pentagon pada 11 April, Mattis mengatakan bahwa ia berharap dapat ‘menundukkan’ banyak negara di bawah strategi baru pemerintahan Trump, yang mencakup fitur diplomatik dan non-militer. Dia menambahkan bahwa rencana itu masih dalam tahap baru lahir.
Mengumumkan kunjungannya, Departemen Pertahanan mengatakan bahwa Mattis akan “membahas upaya kerja sama dalam melawan kegiatan destabilisasi dan mengalahkan organisasi-organisasi ekstremis teror”.
Sejumlah pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa kebijakan AS soal Suriah tidak berubah dan akan fokus untuk mengalahkan IS dan mengusir Presiden Suriah Bassar Asad dari kekuasaan.
Berbicara tentang kunjungan Mattis, Christine Wormuth seorang mantan pejabat Pentagon mengatakan, “Terutama dengan Saudi dan Israel, bagian dari diskusi akan mengklarifikasi strategi kami terkait serangan di Suriah”.
AS juga berencana untuk membantu mereka yang berjuang memerangi pemberontak Houtsi di Yaman, yang menurut AS dipersenjatai Iran, Reuters melaporkan. (althaf/arrahmah.com)