JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden ke-3 RI BJ Habibie meninggalkan duka mendalam di hati keluarga dan seuruh rakyat Indonesia. BJ Habibie meningga dunia pada Rabu (11/9/2019) sore dan dimakamkan siang ini di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Semasa hidup, BJ Habibie bermimpi memiliki pesawat nasional karya anak bangsa yang akan membuat Indonesia bangga. Kini mimpi Habibie segera terwujud, ini ditandai dengan menciptakan pesawat R80 yang mulai dirakit tahun 2019.
Meski tak sempat melihat pesawat R80 mengudara di langit Indonesia, karya BJ Habibie ini akan selalu dikenang seluruh rakyat Indonesia. Berikut ini keunggulan pesawat R80, pesawat nasional impian BJ Habibie:
Impian BJ Habibie memiliki pesawat nasional segera terwujud. Pesawat ini mulai dirakit pada tahun ini dan direncanakan siap mengudara di langit Indonesia pada tahun 2025.
Pesawat R80
Pesawat buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI) dirancang dengan teknologi terbaru dan super canggih dengan tingkat keamanan yang tinggi bagi penumpang. Di mana pucuk pimpinan perusahaan adalah putra BJ Habibie, Ilham Habibie.
Pesawat R80 menggunakan teknologi terkini demi memberikan kenyamanan bagi penumpang. Contohnya untuk sistem kendali, pesawat R80 dilengkapi dengan teknologi fly by wire yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah. fly by wire adalah sebuah sistem kendali yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah.
Pesawat ini juga menggunakan teknologi yang mampu meminimalisir suara kebisingan yang dihasilkan oleh baling-baling pada sisi kanan dan kiri sayap pesawat. Pesawat R80 juga dilengkapi dengan sistem penyesuaian udara, sehingga tekanan udara di kabin pesawat tetap stabil tidak terpengaruh ketinggian pesawat. Hal ini tidak seperti pesawat jarak dekat berbadan kecil, yang tidak memiliki sistem tersebut.
Irit Bahan Bakar
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie mengatakan sebagai pesawat bermesin baling-baling atau mesin turboprop, konsumsi bahan bakar pesawat R80 jauh lebih irit 20 persen ketimbang pesawat bermesin jet. Hal ini tentunya jadi pertimbangan maskapai untuk membeli pesawat R80, karena efisiensi bahan bakar dapat membuat perusahaan semakin untung.
“Kalau menurut saya minimal 20 persen irit, itu cukup berarti. Karena laba perusahaan sangat sedikit, kompetisi ketat, sehingga mereka harus bisa berhemat,” jelasnya.
Pesawat R80 sudah laris manis padahal belum rampung. Saat ini, pesanan yang sudah tercatat sudah ada 155 unit, seperti Nam Air order 100 unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit dan Aviastar 10 unit.
Mampu Terbang dengan Landas Pacu Pendek
Pesawat R80 mampu terbang dengan landas pacu yang pendek, meski dapat mengangkut banyak penumpang, pesawat R80 dapat mengakses bandara kecil yang biasanya terdapat di wilayah kepulauan.
“Selain itu terbang landas di landasan pendek, ada keunggulan di kota kecil menengah. Ini untuk rute yang tidak terlalu jauh,” ujar Ilham Habibie.
Mampu Angkut Banyak Penumpang
Ilham Habibie mengatakan, pesawat R80 didesain untuk penerbangan sipil yang akan memiliki teknologi dan kebutuhan pasar 5-10 tahun ke depan.
“Untuk kebutuhan pasar hingga 10 tahun ke depan itu, pesawat ini mampu di-upgrade hingga bisa menampung 100 penumpang. Awalnya kita memang buat untuk 80 penumpang dulu,” jelasnya.
Sumber: Merdeka.com
(ameera/arrahmah.com)