IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS) membebaskan dua orang anggota Hizbut Tahrir (HT) yang sebelumnya ditangkap oleh anggota Satuan Pengamanan Umum HTS. Pembebasan itu dilakukan untuk menghindari bentrokan dengan demonstrasi ibu-ibu anggota HT yang menyeruak di berbagai daerah menuntut kerabat mereka dibebaskan.
Dilansir Syriahr (1/6/2023), puluhan wanita anggota HT melakukan protes siang – malam bergantian di berbagai wilayah di Idlib seperti di Soran, Kafra, A’zaz, Al-Sahara, Atma, Deir Hasan, Kalaly, dan pedesaan Aleppo lainnya.
Operasi HTS penangkapan anggota HT ini dimulai pada tanggal 5 Mei. Pihak keamanan HTS, Diaa Al-Omar, menyatakan dalam pernyataan bahwa operasi penangkapan pada anggota HT dilakukan atas dasar perintah pengadilan untuk menangkapi pengkhianat, penghasut, dan pengganggu keamanan dan ketertiban atas revolusi Suriah di Idlib, seperti dilansir Syria TV (9/5).
Sebelumnya, sumber dari HTS mengatakan kepada Syria TV bahwa otoritas mengambil keputusan untuk mengakhiri keberadaan HT di wilayah yang dikuasai HTS yang kerap melakukan demonstrasi besar di kota Idlib dan menuduh-nuduh HTS pengkhianat.
Dia mengatakan bahwa HT kerap mengaku-ngaku sebagai pahlawan tapi tidak pernah ikut bertempur dalam front pertempuran. Jangankan pertempuran, mengurus wilayah dan menafkahi orang miskin pun tidak pernah ikut terlibat.
HT sensidi menuduh HTS sebagai pengkhinat revolusi karena bekerja sama dengan Turki yang akan melakukan memulihkan hubungan dengan Suriah. Hizbut Tahrir menganggap bahwa tidak ada solusi di Suriah kecuali dengan mendirikan kekhilafahan versi mereka. (hanoum/arrahmah.id)