Percakapan mengharukan terjadi antara seorang muslimah muda yang bekerja sebagai petugas call center sebuah perusahaan telekomunikasi dengan seorang wanita tua Belgia yang telah buta kedua matanya.
Muslimah asal Afrika Utara ini awalnya bermaksud menelepon salah seorang pelanggan internet perusahaan tempat ia bekerja terkait masalah tagihan, namun ia salah sambung dan terhubung dengan wanita tua asal Belgia yang ternyata adalah seorang non-muslim itu.
Tanpa diduga, percakapan yang kemudian mengalir di antara keduanya berlangsung begitu mengharukan. Di tengah perbincangan keduanya, sang wanita tua berusia 57 itu mengutarakan bahwa hatinya telah tersentuh dengan Al-Qur’an. Akhirnya ia pun mengucap syahadatnya dalam percakapan yang berlangsung kurang dari 5 menit ini.
Rekaman suara percakapan ini dirilis pada halaman Facebook The Deen Show pada Rabu (15/10/2014) kemarin. Berikut terjemahan percakapan muslimah muda petugas call center itu dengan sang wanita Belgia tersebut.
***
Halo
Halo
Ya, selamat pagi Nyonya, saya seorang pegawai dari *** telecomunication call center.
Ya, selamat pagi.
Bisakah saya berbicara dengan orang yang bertanggung jawab atas tagihan internet di sana?
Oh, tagihan internet. Pasti terjadi sebuah kesalahan, Nyonya.
Anda tidak punya internet, Nyonya?
Tidak.
Apa Anda mempunyai komputer?
Tidak.
Maafkan saya telah menggangu Anda kalau begitu.
Apa kau menyediakan layanan *** ?
Tidak, kami cabang dari ***
Baiklah, semoga kalian semakin sukses. Ini merupakan sebuah tugas yang melelahkan. Aku berharap kau mendapat keberuntungan yang terbaik. Aku adalah seorang wanita tua dan buta. Tapi beritahu aku, adakah sistem yang ditawarkan untuk orang buta?
Untuk televisi?
Tidak. Aku bisa mendengar televisi, namun aku tak dapat menontonnya. Ah, kalian juga pasti mengurusnya (internet)? Kalian berkecimpung dengan segala jenis komunikasi.
Ya, ya. Telepon, internet, dan televisi.
Dulu aku menggunakan sebuah merk televisi baru dan menontonnya. Namun sekarang aku tak dapat melihat gambar apapun, jadi aku hanya mendengarkannya seperti sebuah radio. Aku berharap untukmu… Sayangnya, saat ini aku sudah di penghujung hidupku, tapi aku senang karena aku masih hidup.
Tapi aku tahu pekerjaanmu sangat melelahkan dan kau seperti… Hhhm, aku hanya berharap tak ada yang memanfaatkanmu dalam situasi apapun. Itu sangatlah sulit.
Nyonya, bila saya mendapati wanita seperti Anda setiap bulan, saya akan menjadi wanita paling bahagia di dunia.
Maka aku akan menanyakanmu satu pertanyaan lainnya, namun pribadi.
Katakanlah.
Kau sangat baik, apakah kau berasal dari Afrika Utara?
Benar sekali.
Baiklah, itu tidak mengejutkanku, anakku. Assalamu’alaikum.
Wanita muda itu pun menjawab dengan begitu senang…
Wah, wa’alaikumsalam.
Namaku Elize. Tapi dalam bahasa Arab ini seperti ‘Mustafa’. Kata Elize berasal dari bahasa Latin yang artinya ‘terpilih’, dan ini adalah salah satu Nama Allah. Aku perlu mengatakan ini anakku, karena kau sepertinya seorang Muslim. Apa kau seorang Muslim?
Ya, ya benar.
Aku adalah seorang wanita berusia 57 tahun, berkulit sangat putih dan sangat Belgia. Aku bukanlah seorang Muslim, tapi pada saat aku berusia 52 tahun, selama 4 tahun aku belajar bahasa Arab di Universitas Bristol. Jadi aku bisa mempelajari Fus-ha (bahasa Arab klasik).
Wanita muda itu tertawa senang mendengar cerita sang wanita tua. Dan tanpa diduga, kalimat berikutnya yang diucapkan oleh sang wanita tua itu begitu mengejutkan:
Tapi aku ingin memberitahumu, anakku. Aku bukanlah seorang Muslim, tapi dengan sepenuh hati aku katakan:
Asyhadu alla ilaaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluh.
Ini membuat hati saya terharu. Ini begitu banyak buatmu, kan? Baiklah, jika kau mengizinkanku, anakku, tak ada orang yang fanatik. Suamiku telah meninggal dunia. Dan karena aku mempelajari bahasa Arab, dulu aku membaca Al-Qur’an, tapi sekarang aku tak dapat lagi membacanya. Dan bila ada sesuatu yang membantuku saat itu, ialah Surah Al-Baqarah.
Ya Allah
Apakah kau membaca Al-Qur’an?
Ya, tentu saja. Itu biasa.
Kau tahu, [Al-Qur’an] ini banyak membantuku, anakku. Betapa aku membaca bible dan hal-hal tentang Buddhisme. Dan ketika aku membaca Al-Qur’an, aku terhibur bahwa Allah tidak membebani satu jiwa di luar kesanggupannya. Karena saat itu aku begitu sedih dan [Al-Qur’an] ini begitu membantuku. Kau memiliki agama yang begitu indah, hanya saja seharusnya tak ada yang jatuh kedalam fanatisme. Anakku… Sayangku, dengan seluruh cintaku, sayang.
Apakah kau keberatan jika aku meneleponmu lagi, bila kau suka, bila itu tak mengganggumu?
Ya, dan aku meminta 10 detik lagi untuk orang-orang di seluruh dunia, sebuah do’a sederhana selama 10 detik.
Ya Tuhanku, nama-Mu adalah penyembuhku. Mengingatmu adalah obat bagiku. Kedekatan-Mu adalah harapanku. Cintamu adalah kebahagiaanku. Rahmat-Mu adalah pengobat dan penolongku, di dunia dan di akhirat. Dan Engkau adalah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Dengan seluruh cintaku untukmu, untuk keluargamu, dan orang tuamu.
Terima kasih banyak, Nyonya. Ini memuatku menangis. Terima kasih banyak.
***
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang memiliki sifat yang paling baik.” [HR Thabrani-shahih]
(banan/arrahmah.com)