NEW DELHI (Arrahmah.id) — Dua pendeta Hindu radikal India, Mahant Nawal Kishore Das dan Yogeshwar Acharya, menyeru umat Hindu untuk mengangkat senjata serta memenggal tangan dan kepala warga muslim India.
Dilansir CJP (10/10/2022), Guru Yogeshwar Acharya mengucapkan ancaman kebencian dan kekerasan itu dalam pertemuan Virat Hindu Sabha yang diselenggarakan oleh Vishwa Hindu Parishad (VHP) pada hari Ahad (9/10) di Taman Dilshad Delhi Timur Laut.
“Potong tangan mereka, pancung kepala mereka (ket: muslim). Buatlah rencana, 50.000 orang bergabung dengan Anda dari Loni (Ghaziabad),” ancamnya.
“Saya mengimbau semua orang Hindu untuk bersatu. Jika ada yang mengincar kuil kami, wanita kami dan keluarga Hindu kami, jangan hanya memotong jari mereka, potonglah tangan mereka. Dan jika perlu, penggal kepala mereka,” tambahnya dengan sangat provokatif, seperti dikutip dari Two Circles (10/10).
Pembicara lain, Mahant Nawal Kishore Das, menyarankan orang-orang untuk membeli senjata dengan atau tanpa lisensi untuk melindungi keyakinan mereka dan negara.
“Dapatkan lisensi dan beli senjata. Jangan khawatir jika Anda tidak mendapatkan lisensi. Mereka (ket: muslim) yang datang untuk membunuhmu, apakah mereka punya izin? Jadi mengapa Anda membutuhkan lisensi? ” serunya.
Ketika ditanya tentang komentarnya, Das langsung membantah telah membuat pernyataan seperti itu. Dia berdalih bahwa dia hanya meminta orang untuk mengambil senjata.
“Saya tidak mengatakan bahwa orang harus membeli senjata. Yang saya maksud senjata adalah dengan tongkat dan batu, bukan senjata api,” dalihnya kepada TwoCircles.
Ketika ditanya siapa yang disebut mereka, Das berkata, “Tidak semua Muslim, tetapi semua mereka yang menolak untuk melantunkan ‘Bharat Mata Ki Jai’ (salam ibu pertiwi) dan bunuh Hindu.”
Dia kemudian menutup telepon sebelum Two Circles mengajukan pertanyaan lagi.
Sedangkan anggota parlemen BJP Parvesh Verma, yang telah menimbulkan kontroversi sebelumnya juga dengan pernyataannya terhadap pengunjuk rasa anti-CAA, mengimbau orang-orang untuk melakukan boikot ekonomi sepenuhnya terhadap Muslim.
“Jika Anda ingin memperbaiki pikiran orang-orang ini, hanya ada satu solusi – boikot total. Jangan pergi ke restoran mereka dan jangan membeli dari toko mereka. Lakukan saja, ini solusinya. Apa kamu setuju? Angkat tangan Anda jika Anda setuju,” katanya kepada peserta rapat sambil disambut sorak-sorai.
Berbicara di rapat yang sama, Loni BJP MLA Nand Kishor Gurjar sampai-sampai menyebut umat Islam sebagai “babi”. Dia menggunakan bahasa kotor untuk menggambarkan Muslim.
“Sunder Nagri dan Nand Nagri telah menjadi pusat babi. Pemerintah membawa kereta yang diisi dengan Jihadis ke Delhi untuk kepentingan para politis. Akibatnya tiga puluh lakh jihadis telah datang dari Bangladesh dan Myanmar ke kota ini,” katanya.
Beredarnya pertemuan itu, wakil Komisaris Polisi Shahdara R. Sathiyasundaram mengatakan bahwa acara itu tidak memiliki izin. pihak polisi saat ini sedang menyelidiki dan memeriksa semua rekaman yang beredar viral dan berjanji akan mengambil tindakan yang diperlukan pada penyelenggara. (hanoum/arrahmah.id)